Minggu, 27 November 2011


Yellowstone gunung api terbesar di dunia dikabarkan aktif kembali. Bila supervulkano ini meletus maka akan terjadi kiamat bagi Amerika karena dikawatirkan akan mengancurkan sebagian besar daerah Amerika. Gunung berapi di Yellowstone National Park, di kawasan barat laut Wyoming, Amerika Serikat, menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang tidak lazim. Menurut catatan United States Geological Survey, dataran di kawasan itu telah naik dengan kecepatan tiga inci atau sekitar 7,6 sentimeter per tahun dalam tiga tahun terakhir. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi sejak mulai dicatat pada tahun 1923.

Yellowstone adalah sebuah supervulkano yang merupakan gunung api terbesar di dunia. Puncak gunung api super tersebut tepat di bawah Taman Nasional Yellowstone di negara bagian Wyoming, Montana, dan Idaho, Amerika Serikat.
Para ahli mengkhawatirkan, gunung yang masih aktif ini bakal meletus. Apalagi, kaldera Yellowstone menunjukkan tanda-tanda peningkatan aktivitas sejak tahun 2004 lalu.

Yellowstone National Park adalah taman nasional di Amerika Serikat. Terletak di negara bagian Wyoming, Montana, dan Idaho. Meliputi 3.468 mil² (8.983 km²). Yellowstone National Park merupakan taman nasional tertua di dunia, didirikan pada tanggal 1 Maret 1872 saat Presiden Amerika Serikat Ulysses S. Grant menandatangani hukum untuk mengesahkannya. Yellowstone National Park terkenal akan geyser dan sumber air panasnya. Geyser terkenal di dunia, Old Faithful Geyser, ada di sini. Di sini juga hidup beruang grizzly, serigala, bison dan rusa. Banyak wisatawan mancanegara mengunjungi tempat ini untuk menyaksikan kehidupan margasatwa dan keindahan alamnya.

Bila Yellowstone benar-benar meletus kekuatan erupsinya diperkirakan ribuan kali lebih kuat dari letusan gunung St Helena pada tahun 1980. Yellowstone akan memuntahkan lava ke langit, sementara abunya yang panas akan mematikan tanaman dan mengubur wilayah sekitarnya hingga radius 1.000 mil atau lebih dari 1.600 kilometer. Dua per tiga wilayah Amerika Serikat bisa jadi tak bisa dihuni karena udara beracun yang berhembus dari kaldera. Ribuan penerbangan terpaksa dibatalkan, jutaan orang menjadi pengungsi.

Ini adalah mimpi buruk yang diprediksi para ilmuwan, jika Yellowstone kembali meletus untuk kali pertamanya dalam 600.000 tahun. Berita buruknya, ini mungkin terjadi di masa depan. Penelitian menunjukkan, kaldera Yellowstone telah meletus tiga kali dalam kurun waktu 2,1 juta tahun.

Gunung di Yellowstone National Park pernah dua kali meletus secara dahsyat sekitar 1,3 juta tahun lalu dan sekitar 642 ribu tahun lalu. Terakhir kali meletus, ia memuntahkan debu hingga ketinggian 30 ribu kaki atau sekitar 9.100 meter dan debunya telah menutup kawasan mulai dari barat Amerika Serikat hingga Teluk Meksiko.

Kekhawatiran para ahli bukannya tanpa dasar. Peningkatan terekam sejak tujuh tahun lalu. Juga, dalam tiga tahun terakhir, lantai gunung naik tiga inchi per tahun. Ini tingkat peningkatan tercepat sejak pencatatan yang dimulai tahun 1923. Namun, kurangnya data tak memungkinkan para ilmuwan memprediksi kapan gunung super itu bakal meletus.

Ahli vulkanologi dari University of Utah, Bob Smith mengatakan, pengangkatan itu luar biasa karena meliputi wilayah yang cukup luas. Para ilmuwan khawatir peningkatan itu bisa mengarah ke letusan. Untungnya, mereka melihat magma berada di kedalaman sepuluh kilometer, kami tidak begitu khawatir. Jika magma berada di kedalaman dua atau tiga kilometer, para ahli bakal panik. Ruang magma gunung super itu terisi batu yang mencair. Tapi para ahli tidak tahu berapa lama proses ini berlangsung sebelum akhirnya terjadi letusan, atau sebaliknya aliran batu cair berhenti dan kaldera kembali rata.”

Para ilmuwan yang memantau Yellowstone percaya, ruang penyimpanan magma atau reservoir yang membengkak di kedalaman enam mil di bawah tanah mungkin menyebabkan pengangkatan itu. Para ilmuwan juga mengamati gumpalan seperti kue panekuk yang terbentuk dari batuan cair seukuran kota Los Angeles di lokasi itu. Karena kondisinya yang ekstrem, sulit bagi ilmuwan untuk menentukan apa sebenarnya yang sedang terjadi di bawah Yellowstone.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Search Engine